cerita ku
aku adalah aku' yang tak mungkin menjadi kamu yang jelas serba bebas, semua tak lekang oleh waktu' perjalanan menempuh jalur kandas dengan keadaan yang serba pas. semua tak seperti harapan ,keinginan ,keadan sering kali tak sejalan tapi langkah tetap di lanjut kan' sebagai mana yang telah di harus kan. menduga sebuah kemungkinan memang terdengar seperti layak nya aku tak lagi mampu berjalan 'sedangkan aku masih berlari sebagaimana yang tertulis untuk takdir jalan hidup ku nanti. hari yang aku lalui seperti menerka mimpi, berbalik arah ketika jatuh tak mampu bangun lagi' tapi aku rasa itu bukan aku, karena aku jauh lebih tau akan apa yang harus aku lakukan' untuk apa yang aku hadapi. langkah ini masih berbasis seperti hari di mana pertama kali aku hadir di sini, jatuh terluka bangun lagi. untuk menjadi lebih dari ini mungkin tak bisa aku menunda waktu secepat ini' karena ruas langkah kaki masih di batasi' oleh sebuah egaliter dan adaptasi hidup' untuk evaluasi diri. dan semua masih begini. semua ini sulit di mengerti meski pun aku memahami'isarat-isarat kecil yang pernah menghampiri diri, luar biyasa' tak cukup mampu aku menela'ah keadan yg sama, sedangkan dia pernah terjadi sebelum nya. kapan ya?... seperti nya aku lupa tapi biyas nya masih terasa' di jalan dan satu getar yg sama' untuk mengemuka yg ter kemuka di hari yang sama, tidak ada yang berbeda' selain isarat kecil itu kini hadir dalam bentuk yang jauh lebih sempurna. di sini di hari ini ku memperpanjang langkah' membuka minda untk sebuah risalah' bukan mengurung hasrat' tapi ingin mencari lebih dari apa yang aku dapat, aku sudah bosan dengan bahasa melarat'tapi aku tau ku bisa jauh lebih cepat' lebih gesit untuk melesat. bicara moral soal martabat' bingung sendiri ketika sesat' jadi bajingan bahkan bangsat' buat siapa pun itu bukan pilihan yg tepat' cuman sekedar batu untuk meloncat' demi menggapai satu hasrat. kini yang aku tau siapa cepat siapa dapat' gelaran keparat bukan masalah' lu bangsat gua kepar
No comments:
Post a Comment