(untuk kota bengkalis)
Ini kisah kami disudut kota junjungan negri, kota kecil yang penuh dengan kenyamanan dan asri, di sini aku di besarkan. Semua nya terlihat tenang damai terlihat terang indah permai, , ibarat pepatah mengatkan bagai hidup di awan biru, tapi itu menurut kalian yang masi baru, beda dengan pendapat ku, justru disini aku merasa MALU…!!! . mungkin kalian belum banyak tau tentang itu, kami sebagai putra pribumi jelas jauh lebih mengerti, pahit manis kami telan sendiri, hidup di kota sendiri bagaikan anak tiri. semua tak bisa di nilai kasap mata andai tidak terjun ikut merasa, bahkan kami malu untuk bangga. dan tulisan ini bukan sekedar menjadi cerita tapi bagian dari curahan rasa dari kami orang desa. Dulu nya kota ini tak seperti ini, tapi seiring perubahan frutal yang berganti, waktu merubah semua ini, di setiap sudut kota mungkin mata kita di hiasi dengan pemandangan yang indah, dengan berbagai macam berdiri nya gedung megah, kantor-kantor mewah,dan rumah-rumah yang indah, tapi anda salah…!!! Andai menilai nya sepercik mata melihat saja. Jangan melihat ketika kota ini tenang, tapi coba nilai di saat kota ini sibuk dengan keramaian, ada berbagai macam sudut pandang yang membuat kami merasa terbuang. Dan ada seribu tanda Tanya dari kami yang berhati bimbang’, kami sebagai the next generation’ belum merasa tenang, kami masih berpikir akan nasip kami ke depan nya, adakah menjadi orang atau binatang yang terbuang. Kami selalu berusaha untuk membuka mata para penguasa, buat pemimpin daerah siapapun anda, dengan karya-karya berkualitas, berbagai macam kritik-kritik pedas kami tak peduli kalian mau menggunting dalam lipatan, kami tak mau sok suci karena kami juga kalangan bajingan, tapi beri kami kesempatan, beri kami celah untuk merubah arah langkah supaya kedepan hidup kami lebih indah, bukan untuk hidup mewah…!! Kami sadar kami selalu salah karena kami orang bawah, tapi kami ada niat. punya mimpi untuk berubah, apa guna nya kami sekolah, apa guna nya kami punya ijazah, andai makan saja kami susah. Kami butuh pekerjaan bukan mau jadi bajingan, banyak industri yang telah berdiri tapi yang kerja di dalam hanya sanak family, mengapa harus begini, kami bisa berontak tapi tak mampu berteriak, kami bisa bicara tapi kami tak mampu bersuara, mungkin lewat tinta kami curahkan rasa, akan keadaan yang kami rasa.
(untuk kota bengkalis)
Ini kisah kami disudut kota junjungan negri, kota kecil yang penuh dengan kenyamanan dan asri, di sini aku di besarkan. Semua nya terlihat tenang damai terlihat terang indah permai, , ibarat pepatah mengatkan bagai hidup di awan biru, tapi itu menurut kalian yang masi baru, beda dengan pendapat ku, justru disini aku merasa MALU…!!! . mungkin kalian belum banyak tau tentang itu, kami sebagai putra pribumi jelas jauh lebih mengerti, pahit manis kami telan sendiri, hidup di kota sendiri bagaikan anak tiri.
semua tak bisa di nilai kasap mata andai tidak terjun ikut merasa, bahkan kami malu untuk bangga. dan tulisan ini bukan sekedar menjadi cerita tapi bagian dari curahan rasa dari kami orang desa.
Dulu nya kota ini tak seperti ini, tapi seiring perubahan frutal yang berganti, waktu merubah semua ini, di setiap sudut kota mungkin mata kita di hiasi dengan pemandangan yang indah, dengan berbagai macam berdiri nya gedung megah, kantor-kantor mewah,dan rumah-rumah yang indah, tapi anda salah…!!! Andai menilai nya sepercik mata melihat saja. Jangan melihat ketika kota ini tenang, tapi coba nilai di saat kota ini sibuk dengan keramaian, ada berbagai macam sudut pandang yang membuat kami merasa terbuang. Dan ada seribu tanda Tanya dari kami yang berhati bimbang’, kami sebagai the next generation’ belum merasa tenang, kami masih berpikir akan nasip kami ke depan nya, adakah menjadi orang atau binatang yang terbuang.
Kami selalu berusaha untuk membuka mata para penguasa, buat pemimpin daerah siapapun anda, dengan karya-karya berkualitas, berbagai macam kritik-kritik pedas kami tak peduli kalian mau menggunting dalam lipatan, kami tak mau sok suci karena kami juga kalangan bajingan, tapi beri kami kesempatan, beri kami celah untuk merubah arah langkah supaya kedepan hidup kami lebih indah, bukan untuk hidup mewah…!! Kami sadar kami selalu salah karena kami orang bawah, tapi kami ada niat.
punya mimpi untuk berubah, apa guna nya kami sekolah, apa guna nya kami punya ijazah, andai makan saja kami susah.
Kami butuh pekerjaan bukan mau jadi bajingan, banyak industri yang telah berdiri tapi yang kerja di dalam hanya sanak family, mengapa harus begini, kami bisa berontak tapi tak mampu berteriak, kami bisa bicara tapi kami tak mampu bersuara, mungkin lewat tinta kami curahkan rasa, akan keadaan yang kami rasa.
No comments:
Post a Comment